KEBENARAN…..?
Postingan kali ini blog indonesia sufi akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan HAQ atau benar. Artikel kali ini saya kutip dari akun sufi indonesia.

Apa sih sebenarya yang dimaksud haq atau benar itu….??? 

kebenaran sendiri itu ada 2 :

1. kebenaran mutlak/absolut
2. kebenaran kondisional

Benar salah


-kebenaran mutlak/absolut adalah kebenaran yang berlaku sepanjang masa sampai kapanpun, tidak pernah bergeser, tetap benar dalam segala situasi dan kondisi.

-kebenaran kondisional adalah kebenaran yang bersifat sementara atau yang berdasarkan kondisi2 tertentu.

Kebenaran mutlak atau absolut adalah TUHAN itu sendiri, karena sampai kapanpun tak pernah berubah, bahkan tidak berubah karena kiamat, tidak mengalami lenyap atau bahkan hilang.

kebenaran yang lain semuanya adalah kondisional, benar karena memang kondisinya mendukung.
apa yang benar, sekaligus tidak benar (salah)...!!!

___________________________________________ 

Kebenaran…
Apakah yang dimaksud dengan kebenaran itu??? 

kebenaran bukanlah suatu substansi bendawi (benda), kebenaran adalah ''value" atau nilai, yang ditanamkan didalam diri makhluk. 

dengan nilai tersebut, ia bisa "membandingkan'' satu perkara dengan perkara yang lainnya, lalu timbullah suatu kesimpulan akhir, "inilah kebenaran". 

Kebenaran semacam ini adalah kebenaran yang masih kondisonal, ia masih mungkin dikoreksi lagi. Pada suatu ketika ia mungkin akan disebut sebagai "tidak benar". 

Kebenaran yang hakiki adalah kebenaran yang mutlak dan tidak bisa bergeser, tetap dalam segala situasi kondisi, karenanya, kebenaran mutlak hanyalah dimiliki oleh Tuhan sendiri. Sifat wajib Allah Al haq.

__________________________________________

REBUTAN BENAR VS REBUTAN SALAH

Sifat ini ada dalam diri setiap manusia, yaitu "ana alhaqq", (saya yang paling benar).

Bagaimanapun caranya, bahkan termasuk saya sendiri tak akan bisa menghindari ana al-haqq itu, 
karena itu adalah sifat dasar manusia.

Para wali2 Allah pun yah sama saja, tetap terseret dalam ana al-haqq, hanya lebih bisa menjaga diri, dengan memilih lebih baik diam.

Karena kebenaran itu adalah milik diri pribadi.

Namun bagaimana situasinya kalau dibalik saja, "ana dzolim", saya yang paling sesat.

Yah sama saja, kalau engkau mengatakan/paling tidak mencerminkan "yang paling benar" orang akan mengutukimu dengan kata "sombong", 

tapi kalau engkau mengatakan bahwa dirimu yang paling dholim/sesat, orang bakalan mengatakan, bahwa kamu sedang pura pura atau sandiwara mencari simpati. 

podo wae sama saja hasil akhirnya, yaaa sama saja.
semua akan tergantung: like or dislike, suka dan tidak.

"saya fatwa adalah yang paling benar" ¬> "ah
sombong kamu fatwa.

"saya fatwa adalah yang paling sesat" ¬>"ah, pura2 merendah, mau cari simpati saja kamu fatwa".

tetap saja kok, kalau tidak suka, apapun perkataan kita tetap akan dianggap salah. itu hal lumrah, mending untuk memagar agar semua berjalan indah masing2 tanpa perlu bersinggungan.